Hadist Tentang Menjaga Lisan
Hadist Tentang
Menjaga Lisan
Hallo gan.
Pada kali ini
saya akan membagikan sedikit tentang kita harus menjaga lisan sesama teman kita sendiri. Baiklah mari kita kaji sedikti
biar lebih mantap okeee, ketahuilah wahai sahabat semua bahwa seringkali lisan
ini tergelincir mengucapkan kata-kata kotor, mencela orang lain, membicarakan
orang lain padahal dia tidak senang untuk diceritakan, mengupat, bahkan
seringkali lisan ini mengucapkan kata-kata yang mengandung kesyirikan dan
kekufuran. Nau’zubillah, Harusnya setiap kita muslim harus mengoreksi diri
dalam setiap tingkah lakunya, apalagi dalam perkara lisannya, yang begitu cepat
dalam mengucapkan sesuatu karena keluar dari lidah yang tak bertulang. Ingatlah
saahabatku, setiap yang kita ucapkan tidak semua betul atau benar, mencakup
perkataan yang baik, yang buruk juga yang sia-sia akan selalu dicatat oleh
malaikat yang setiap saat mengawasi kita. Seharusnya kita selalu merenungkan
ayat berikut agar tidak serampangan mengeluarkan kata-kata dari lisan ini.
Allah SWT berfirman (yang artinya), ” Tiada suatu
ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang
selalu hadir. ” (QS. Qaaf [50] : 18). Ucapan dalam ayat ini
bersifat umum. Oleh karena itu, bukan perkataan yang baik dan buruk saja yang
akan dicatat oleh malaikat, tetapi termasuk juga kata-kata yang tidak
bermanfaat atau sia-sia. Karena lisan itu paling berbahaya. Maka kita harus
bisa menjaganya. Sperti kata pepatah “ mulutmu harimaumu “. Mari kita
berzikir-zikir kepada Allah agar di beri faedah( fahala ).Berikut hadistnya :
Dari Ibnu Umar radhiyallahua’nhu katanya:” Nabi
Muhammad SAW bersabda:
" Janganlah engkau semua memperbanyak kata, selain untuk berzikir kepada Alloh Ta'ala, sebab sesungguhnya banyaknya pembicaraan kerasnya hati dan sesungguhnya sejauh - jauh manusia dari Alloh ialah yang berhati keras, yakni enggan menerima petunjuk baik. “ ( Hadits Riwayat Tirmidzi )
" Janganlah engkau semua memperbanyak kata, selain untuk berzikir kepada Alloh Ta'ala, sebab sesungguhnya banyaknya pembicaraan kerasnya hati dan sesungguhnya sejauh - jauh manusia dari Alloh ialah yang berhati keras, yakni enggan menerima petunjuk baik. “ ( Hadits Riwayat Tirmidzi )
0 komentar:
Post a Comment